PADANG | Pagi itu, kawasan Pelabuhan Teluk Bayur terasa lebih hidup dari biasanya. Di antara hiruk-pikuk truk kontainer dan aktivitas bongkar muat, puluhan pekerja TKBM mulai berkumpul di halaman Sekretariat PUK FSPTI–KSPSI. Mereka bergerak rapi, menata spanduk, pengeras suara, hingga perlengkapan aksi damai yang akan mereka gelar.
Aksi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi resmi organisasi terkait penyampaian aspirasi buruh. Tidak hanya sekadar menyuarakan tuntutan, kegiatan ini menjadi momentum menunjukkan bahwa pekerja bongkar muat memiliki solidaritas tinggi dan kepedulian terhadap masa depan profesi mereka.
Tampak hadir jajaran kepengurusan FSPTI Kota Padang:
Ketua : Zakirudin
Wakil Ketua : Syafrizal Koto
Sekretaris : Erifal Candra
Kehadiran mereka di barisan depan menjadi bukti bahwa FSPTI tidak hanya menyampaikan arahan dari jauh, tetapi benar-benar turun mendampingi buruh di lapangan.
Sejak pukul delapan pagi, massa mulai bergerak menuju Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur. Rombongan berjalan tertib, membawa poster dan spanduk bertuliskan tuntutan terkait regulasi TKBM. Meski membawa isu penting, wajah para pekerja terlihat tenang, menggambarkan bahwa aksi yang mereka lakukan murni damai dan penuh tanggung jawab.
Di titik aksi, pengurus FSPTI menyampaikan aspirasi resmi yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI. Tuntutan mereka sederhana namun fundamental: meminta pemerintah melaksanakan regulasi penyelenggaraan Tenaga Kerja Bongkar Muat sesuai aturan yang telah ditetapkan. Buruh berharap kebijakan yang dikeluarkan sebelumnya tidak berhenti di atas kertas, tetapi diterapkan dengan adil untuk semua pelabuhan, termasuk Teluk Bayur.
Ketua FSPTI Kota Padang, Zakirudin, menegaskan bahwa aksi ini bukan upaya membuat gaduh, melainkan langkah organisasi mengawal hak-hak pekerja. “Kami hanya ingin aturan ditegakkan. Buruh adalah fondasi pelabuhan. Mereka bekerja keras setiap hari dan berhak mendapatkan kepastian,” ujarnya.
Wakil Ketua, Syafrizal Koto, menambahkan bahwa FSPTI akan selalu berada di pihak buruh. “Kami turun bukan untuk simbolis. Hari ini kami bersama anggota, berdiri di antara mereka, merasakan apa yang mereka rasakan,” jelasnya.
Sementara Sekretaris, Erifal Candra, menyoroti pentingnya dialog terbuka antara pemerintah, otoritas pelabuhan, dan pekerja. “Aksi damai ini adalah cara kami membuka ruang komunikasi. Kami ingin semua duduk bersama menyelesaikan masalah regulasi TKBM,” kata Erifal.
Selama aksi berlangsung, nuansa kebersamaan tidak pernah pudar. Terdengar celoteh ringan, saling menepuk bahu, hingga doa bersama agar perjuangan hari itu memberi hasil positif. Foto-foto dari lapangan memperlihatkan bagaimana buruh dan pengurus saling menguatkan, berdiri dalam satu barisan yang sama.
Setelah penyampaian tuntutan diterima, massa membubarkan diri dengan tertib. Tidak ada gesekan, tidak ada keributan. Justru yang tampak adalah kedewasaan para pekerja dalam menyampaikan aspirasi sekaligus menjaga nama baik pelabuhan.
Aksi damai ini menjadi pengingat kuat bahwa pekerja bongkar muat bukan sekadar tenaga kasar, tetapi bagian penting dari rantai logistik nasional yang layak dilindungi dan didengar.
CATATAN REDAKSI
FSPTI Untuk Pekerja
Aksi yang berlangsung damai di Teluk Bayur hari ini kembali memperlihatkan bagaimana kekuatan organisasi pekerja dapat menjadi penyeimbang kebijakan pemerintah. Ketika regulasi berjalan tidak pasti, suara buruh harus mencuat ke permukaan. FSPTI Kota Padang, melalui sosok Zakirudin, Syafrizal Koto, dan Erifal Candra, menegaskan bahwa mereka tidak hanya bekerja dari balik meja—tetapi berdiri langsung di tengah para pekerja.
Dalam dinamika dunia pelabuhan yang keras, hari ini aksi damai FSPTI menjadi pengingat bahwa perjuangan buruh adalah perjuangan martabat. Selama suara mereka didengar, pelabuhan akan selalu bergerak dengan lebih adil.
TIM
Di Balik Aksi Damai FSPTI, Ada Kerinduan Pekerja pada Regulasi yang Melindungi
Buruh FSPTI Teluk Bayur Berdiri Bersama: Menjaga Nafkah, Menuntut Kepastian
Ketika Pekerja Pelabuhan Bicara: “Kami Hanya Ingin Kepastian untuk Keluarga Kami”
Langkah Tenang Buruh FSPTI: Aksi Damai Demi Masa Depan yang Lebih Pasti
Dari Pelabuhan Teluk Bayur, Buruh Mengirim Pesan: Hidup Layak Butuh Aturan yang Jelas
Aksi Damai FSPTI Teluk Bayur: Buruh Suarakan Kepastian Regulasi di Tengah Aktivitas Pelabuhan









