Padang | Polemik rencana rapat Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Disdik Sumbar) yang semula dijadwalkan berlangsung di Hotel Whiz Khatib Sulaiman akhirnya terjawab. Disdik Sumbar memastikan bahwa agenda tersebut tidak dilaksanakan di hotel dan dipindahkan ke SMK Negeri 6 Kota Padang, seiring kondisi Sumatera Barat yang masih dilanda bencana di sejumlah wilayah.
Kepala Bidang Pembinaan SMA (PSMA) Disdik Sumbar, Mahyan, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa pemindahan lokasi merupakan bentuk empati dan kepekaan terhadap situasi kebatinan masyarakat. Ia menegaskan, keputusan tersebut diambil agar dunia pendidikan tidak terkesan abai terhadap kondisi sosial yang tengah terjadi.
“Karena adanya bencana di Sumatera Barat, acara yang sebelumnya direncanakan di Hotel Whiz kami pindahkan ke SMK 6 Kota Padang,” ujar Mahyan kepada media.
Langkah tersebut sekaligus menjawab sorotan publik terkait rencana penggunaan hotel berbintang di tengah situasi darurat daerah. Disdik Sumbar menilai bahwa institusi pendidikan harus memberi contoh, tidak hanya dalam kebijakan akademik, tetapi juga dalam sikap sosial.
Sementara itu, Kepala Bidang PSMK Disdik Sumbar, Suryanto, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera Barat. Ia berharap proses pemulihan dapat berjalan cepat dan pendidikan tetap berjalan tanpa mengabaikan nilai kemanusiaan.
“Kita turut berduka atas bencana yang terjadi di Sumatera Barat. Semoga daerah terdampak segera pulih dan masyarakat diberi kekuatan,” kata Suryanto.
Di sisi lain, perhatian publik juga tertuju pada kasus dugaan pencabulan sesama jenis oleh oknum guru yang tengah viral dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Suryanto menegaskan bahwa pihaknya sedang memproses kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
“Mengenai kasus guru cabul sejenis yang sedang viral, saat ini sedang dalam proses. Kami berharap ke depan tidak terjadi lagi kejadian serupa,” tegasnya.
Penegasan lebih kuat disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Habibul Fuadi, S.Pd., M.Si. Ia memastikan bahwa Disdik Sumbar bersikap tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang mencederai dunia pendidikan, terutama yang menyangkut keselamatan dan moral peserta didik.
“Setiap bentuk pelanggaran, apalagi yang menyangkut anak didik, akan kami tindak tegas sesuai aturan. Ini menjadi evaluasi menyeluruh bagi kami agar dunia pendidikan benar-benar menjadi ruang yang aman dan bermartabat,” tegas Habibul Fuadi.
Habibul juga menekankan bahwa ke depan pengawasan terhadap pendidik akan diperkuat, baik melalui pembinaan, evaluasi berkala, maupun koordinasi lintas sektor, guna mencegah terulangnya kasus serupa.
Pemindahan lokasi rapat dari hotel ke sekolah dinilai sebagai langkah korektif yang penting, sekaligus menunjukkan adanya respons cepat terhadap kritik publik. Di tengah dorongan efisiensi anggaran dan empati sosial, setiap kebijakan dan simbol birokrasi kini berada dalam sorotan masyarakat.
Dengan klarifikasi ini, Disdik Sumbar berharap fokus kembali pada substansi agenda pendidikan, pemulihan pascabencana, serta penguatan integritas dan etika di lingkungan pendidikan Sumatera Barat.
Catatan Redaksi:
Redaksi mencatat pemindahan lokasi rapat sebagai bentuk koreksi kebijakan dan respons atas aspirasi publik. Dunia pendidikan dituntut tidak hanya profesional secara administratif, tetapi juga peka secara sosial dan bermoral.
Wyndoee















